ANALISIS
STRUKTUR FISIK
PADA PUISI “TERATAI” KARYA SANUSI PANE
Makalahinidisusundalamrangkamemenuhitugasujiantengahsemseter
Mata Kuliah ApresiasiPuisi
DosenPembimbing :NurulSetyorini, M.Pd.
Disusunoleh
:
Nama : Wiwi Ratna Novianti
Kelas : 3 C
PENDIDIKAN
BAHASA DAN SASTRA INDONESIA
FAKULTAS
KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS
MUHAMMADIYAH PURWOREJO
i
|
Puisi
TERATAI
Kepada
Ki HajarDewantoro
Dalamkebun di tanahairku
Tumbuhsekuntumbungateratai
Tersembunyikembangindahpermai
Tidakterlihat orang yang lalu.
Akarnyatumbuh di hatidunia
DaunberseriLaksmimengarang
Biarpundiadiabaikan orang
Serojakembanggemilangmulia.
Teruslah, O TerataiBahagia
Berseri di kebun Indonesia
Biarsedikitpenjagataman.
Biarpunengkautidakdilihat
Biarpunengkautidakdiminat
Engkau pun turutmenjagazaman.
(Sanusi
Pane)
Analisisstrukturfisikantara lain:
1.
Tipografi,merupakan bentuk fisik atau penyusunan
baris-baris dalam puisi.
Peranan tipografi dalam puisi adalah untuk menampilkan aspek artistik visual dan untuk menciptakan nuansa makna tertentu. Selain itu, tipografi juga berperan untuk menunjukan adanya loncatan gagasan serta memperjelas adanya satuan-satuan makna tertentu yang ingin dikemukakan penyair.
Peranan tipografi dalam puisi adalah untuk menampilkan aspek artistik visual dan untuk menciptakan nuansa makna tertentu. Selain itu, tipografi juga berperan untuk menunjukan adanya loncatan gagasan serta memperjelas adanya satuan-satuan makna tertentu yang ingin dikemukakan penyair.
Adapun
tipografi dalam puisi“Teratai” diantaranya :
a)
Penempatanpuisimenggunakanpemerataan kiri
b)
Penggunaan huruf
kapital pada huruf awal disetiap larik
c)
Penggunaan huruf
kapital pada kata Laksmi yang menunjukan bahwa Laksmi tersebut merupakan nama
orang dan juga pada kata Indonesia yang menunjukan penggunaan huruf kapital
pada sebuah Negara.
d)
Penggunaan huruf
kapital pada tiap-tiap awal kata pada lirik”Teruslah,
O Teratai Bahagia”yang mungkin penyair mempunyai maksud tertentu terhadap
hal tersebut.
e)
Penggunaan tanda
titik pada akhir tiap-tiap bait.
f) Berpola 4-4-3-3, Bait pertama
dan kedua terdapat 4 larik sedangkan bait ketiga dan keempat 3 larik.
2.
Diksi,
yaitu pemilihan kata-kata yang dilakukan oleh penyair dalam puisinya. Karena
puisi adalah bentuk karya sastra yang sedikit kata-kata dapat mengungkapkan
banyak hal, maka kata-katanya harus dipilih secermat mungkin. Pemilihan
kata-kata dalam puisi erat kaitannya dengan makna, keselarasan bunyi, dan
urutan kata
Adapundiksipadapuisi “Teratai”
antara lain:
a) “Teratai”,Teratai disini di upamakan
penyair sebagai Ki Hadjar Dewantara,
karena sajak ini ditujukan kepada Ki Hajar Dewantara.
b) “orang yang lalu”,artinyaorang yang melintas atau orang yang melewatinya
c) “berseri
Laksmi” Laksmi
tersebutperumpamaannama
seorang wanita
.
d) pengarangtidakmemilih kata “kembangSeroja”melainkanlebih menggunakan
kata “Seroja kembang”,
e) penyair
menggunakan kata menjaga zaman untuk
sebuah bunga.
3.
Kata Kongkret, yaitu kata yang dapat ditangkap dengan indera yang
memungkinkan munculnya imaji.Adapunkata kongkretpadapuisi “Teratai” antara lain:
“Daun
berseri Laksmi mengarang”
Tidak semua orang
tahu apa makna kata Laksmi dalam sajak tersebut. Karena penulisan kata Laksmi
tersebut menggunakan huruf kapital pada awal katanya, maka mungkin saja si
pembaca hanya menafsirkan bahwa Laksmi tersebut nama seorang wanita tanpa tahu
maksud pengarang kenapa menggunakan nama tersebut.
4.
Majas
(Gaya Bahasa), Majas merupakan pengungkapan bahasa
yang diungkapkan penyair secara tersirat. Dalam sebuah gaya bahasa penyair
menggunakan bahasa kiasan yang berarti wujud bahasa yang tidak menyatakan arti
sebenarnya. Adapunmajaspadapuisi “Teratai” antara lain:
a)
“kebun di tanah airku” dan “di kebun Indonesia”mengandung
majas sinekdoke karena kata kebun tersebut menyatakan sebagian untuk
keseluruhan yakni pars pro toto yang berarti kata kebun mewakili seluruh tanah
air Indonesia.
b)
“akarnya tumbuh dihati dunia,
daun berseri Laksmi mengarang”dan“berseri di
kebun Indonesia”merupakanmajas personifikasi,karena pada
larik-larik tersebut menggambarkan benda mati seolah-olah sama dengan manusia,
seperti dunia yang mempunyai hati dan bunga teratai yang dapat berseri.
c)
Puisi
“Teratai” karya Sanusi Pane boleh dikatakan sebagai alegori, karena kisah bunga
teratai itu digunakan untuk mengisahkan tokoh pendidikan.Ki Hadjar Dewantara
dibandingkan dengan bunga teratai yang tidak menonjolkan diri namun namanya
termasyur di seluruh penjuru dunia.
d)
“Biarpun engkau tidak dilihat”,“Biarpun engkau tidak diminat” merupakan majas repetisi,
karena terdapat pengulangan kata yang sama pada larik pertama dan kedua.
5.
Imaji
(citraan) yaitu kata atau susunan kata-kata yang dapat mengungkapkan
pengalaman indrawi, seperti penglihatan, pendengaran, dan perasaan. Imaji dapat
dibagi menjadi tiga, yaitu imaji suara (auditif), imaji penglihatan (visual),
dan imaji raba atau sentuh (imaji taktil). Imaji dapat mengakibatkan pembaca
seakan-akan melihat, medengar, dan merasakan seperti apa yang dialami penyair.AdapunImajipadapuisi “Teratai”
antara lain:
“Tersembunyi
kembang indah permai
Tidak terlihat
orang yang lalu
Biarpun engkau
tidak dilihat”
Larik-larik
diatas merupakancitraan
penglihatan
(visiual)
6.
Versifikasi,
yaitu menyangkut rima, ritme, dan metrum. Rima adalah persamaan bunyi pada
puisi, baik di awal, tengah, dan akhir baris puisi.
Teratai
Dalam kebun di tanah airku
Tumbuh sekuntum bunga teratai
Tersembunyi kembang indah permai
Tidak terlihat orang yang lalu
Akarnya tumbuh di hati dunia
Daun berseri Laksmi mengarang
Biarpun dia diabaikan orang
Seroja kembang gemilang mulia
Dalam bait diatas
termasuk kedalam rima berpeluk, yakni persamaan bunyi yang tersusun sama antara
akhir larik pertama dan larik keempat, larik kedua dengan larik ketiga (ab-ba).
Imaji taktil sama imaji auditif nya kok gak ada apa memang tidak ada?
BalasHapusSarana retorika adalah
BalasHapusTerima kasih sdh membantu...😊
BalasHapustq
BalasHapusTrimakasih 👌
BalasHapus